• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

DUNIA PSIKOLOGI

Artikel Dan Berita Seputar Psikologi

  • Psikologi Kepribadian
  • Psikologi Populer
  • Psikologi Umum
  • Other
    • Tips Psikologi
    • Tokoh Psikologi
    • Psikologi Anak
    • Tips Psikologi
    • Psikologi Remaja
    • Artikel Psikologi
Home / Psikologi Anak / Kekerasan Anak (Child Abuse) – Bentuk Kekerasan Terhadap Anak
Bentuk Kekerasan Terhadap Anak
Bentuk Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan Anak (Child Abuse) – Bentuk Kekerasan Terhadap Anak

9 February 2012 by admin Leave a Comment

Bentuk-bentuk Kekerasan Terhadap Anak (Child Abuse). Terry E. Lawson, psikiater internasional yang merumuskan definisi tentang kekerasan terhadap anak, menyebut ada empat macam kekerasan (abuse), yaitu emotional abuse, verbal abuse,  physical abuse, dan sexual abuse.

Emotional abuse terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, mengabaikan anak itu. Ia membiarkan anak basah atau lapar karena ibu terlalu sibuk atau tidak ingin diganggu pada waktu itu. Ia boleh jadi mengabaikan kebutuhan anak untuk dipeluk atau dilindungi. Anak akan mengingat semua kekerasan emosional jika kekerasan emosional itu berlangsung konsisten. Orang tua yang secara emosional berlaku keji pada anaknya akan terus-menerus melakukan hal sama sepanjang kehidupan anak itu.

Verbal abuse terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak, setelah mengetahui anaknya meminta perhatian, menyuruh anak itu untuk diam atau jangan menangis. Jika si anak mulai berbicara, ibu terus-menerus menggunakan kekerasan verbal seperti, “kamu bodoh”, “kamu cerewet”, dsb. Anak akan mengingat semua kekerasan verbal jika semua kekerasan verbal itu berlangsung dalam satu periode.

Physical abuse, terjadi ketika orang tua/pengasuh dan pelindung anak memukul anak (ketika anak sebenarnya memerlukan perhatian). Pukulan akan diingat anak itu jika kekerasan fisik itu berlangsung dalam periode tertentu. Sedangkan, sexual abuse biasanya tidak terjadi selama delapan belas bulan pertama dalam kehidupan anak. Eksploitasi seksual pada anak adalah ketergantungan, perkembangan seksual aktivitas yang tidak matur pada anak dan orang dewasa, dimana mereka tidak sepenuhnya secara komprehensif dan tidak mampu untuk memberikan persetujuan karena bertentangan dengan hal yang tabu di keluarga.

Menurut Moore (dalam Nataliani, 2004), kekerasan atau perlakuan salah terhadap anak pada umumnya dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, antara lain kekerasan fisik, seksual dan emosional. Purbani (2003) mengatakan kekerasan dalam rumah tangga baik dilakukan oleh suami kepada istrinya atau orang tua terhadap anaknya bisa berbentuk fisik atau nonfisik. Kekerasan nonfisik bisa berbentuk verbal seperti pelecehan, penghinaan, mencuekin (mendiamkan) istri, atau bentuk lain seperti tidak membiayai selama berbulan-bulan, sedangkan kekerasan fisik bisa berbentuk pemukulan, penjambakan, dll.

Sedangkan Patilima (2003) menganggap bahwa kekerasan pada anak merupakan perlakuan yang salah. Hamid mendefinisikan perlakuan salah pada anak adalah segala perlakuan terhadap anak yang akibat-akibatnya mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang anak, baik secara fisik, psikologi sosial, maupun mental. Perlakuan salah menurut DR. Irwanto (dalam Hamid, 2003), dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori menurut dampak dari perlakuan, yaitu:

  1. Perlakuan salah secara seksual;
  2. Perlakuan salah secara fisik; dan
  3. Perlakuan salah secara mental.
Baca :   Masa Periodisasi Anak

Bentuk-bentuk kekerasan yang terdapat dalam Undang-undang no. 23 tahun 2004 (www.kowani.or.id) mengenai Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT), dimana ingkup rumah tangga dalam Undang-Undang ini meliputi suami, isteri dan anak,  yaitu;

1) Kekerasan fisik; Kekerasan fisik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a adalah perbuatan yang mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat;

2) Kekerasan psikis adalah; Kekerasan psikis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b adalah perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan/atau penderitaan psikis berat pada seseorang;

3) Kekerasan seksual adalah kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf c meliputi: Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang yang menetapkan dalam lingkup hidup rumah tangga tersebut; Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu,

4) Penelantaran rumah tangga. Setiap orang dilarang menelantarkan orang dalam lingkup rumah tangganya, penelantaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlaku bagi setiap orang yang mengakibatkan ketergantungan ekonomi dengan cara membatasi dan/atau melarang untuk bekerja yang layak di dalam atau di luar rumah sehingga korban berada di bawah kendali orang tersebut.

Menurut Sitohang (2004), bentuk-bentuk kekerasan pada anak meliputi;

1) Penganiayaan fisik, Non Accidental “injury” mulai dari ringan “bruiser laserasi” sampai pada trauma neurologic yang berat dan kematian. Cedera fisik akibat hukuman badan di luar batas, kekejaman atau pemberian racun;

2) Penelantaran anak/kelalaian, yaitu kegiatan atau behavior yang langsung dapat menyebabkan efek merusak pada kondisi fisik anak dan perkembangan psikologisnya;

3) Penganiayaan emosional yaitu ditandai dengan kecaman/kata-kata yang merendahkan anak, tidak mengakui sebagai anak. Penganiayaan seperti ini umumnya selalu diikuti bentuk penganiayaan lain;

4) Penganiayaan seksual, mempergunakan pendekatan persuasif. Paksaan pada seseorang anak untuk mengajak berperilaku/mengadakan kegiatan seksual yang nyata, sehingga menggambarkan kegiatan seperti : aktivitas seksual (oral genital, genital, anal atau sodomi) termasuk incest.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak berupa kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual, dan penelantaran anak.


Pencarian: Definisi Child Abuse, Bentuk-bentuk Penganiayaan, Jenis-jenis Kekerasan Terhadap Anak, Perlakuan Yang Salah Pada Anak, Bentuk Kekerasan, Kekerasan Verbal Terhadap Anak, Undang-undang Kekerasan Anak, Penelantaran Anak, Penyiksaan Anak, Uu Kekerasan Anak,

Related posts:

  • Kekerasan terhadap Anak – Pengertian dan Definisinya
  • Dampak Kekerasan Terhadap Anak
  • Latar Belakang Kekerasan pada Anak
  • Perkembangan Sosial Anak-Anak
  • Perlukah Anak Bermain?
  • Perkembangan Anak – Tugas-tugas Perkembangan Anak
  • Ciri-ciri Anak Prasekolah atau TK

Psikologi AnakTagged With: Bentuk Child Abuse, Bentuk-bentuk Kekerasan Anak, Kekerasan Anak, Kekerasan Pada Anak

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Popular Posts

  • Sikap - Pengertian, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi Sikap – Pengertian, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi posted on 25 March 2012
  • Remaja, Pengertian dan Definisinya Remaja, Pengertian dan Definisinya posted on 12 September 2011
  • Apa itu Electra Complex dan Oedipus Complex Apa itu Electra Complex dan Oedipus Complex posted on 12 March 2012
  • Pengaruh Motivasi terhadap Timbulnya Perilaku Pengaruh Motivasi terhadap Timbulnya Perilaku posted on 28 March 2012
  • 8 Pertanyaan Wawancara untuk Menilai Kecerdasan Emosional 8 Pertanyaan Wawancara untuk Menilai Kecerdasan Emosional posted on 3 April 2019
  • 7 Fakta Tentang Mimpi 7 Fakta Tentang Mimpi posted on 11 May 2012
  • Ketika Orang Berbicara di Belakang Anda (Gosip) Ketika Orang Berbicara di Belakang Anda (Gosip) posted on 11 May 2012

Recent Posts

  • Mengubah Orang Lain, Bisakah? 27 April 2019
  • Social Intelligence Dalam Hubungan Yang Tulus 26 April 2019
  • Komunikasi Cerdas Dengan L.O.V.E 25 April 2019
  • Hukuman Fisik untuk Anak? 25 April 2019
  • Mengenal Beberapa Tokoh Psikologi Yang Sangat Berpengaruh Lengkap Dengan Gambar 4 April 2019
  • 8 Pertanyaan Wawancara untuk Menilai Kecerdasan Emosional 3 April 2019
  • Pentingnya Kecerdasan Emosional 1 April 2019
  • Pengaruh Warna Dalam Perkembangan Otak Anak 14 January 2019
  • Inilah Cara Yang Tepat Mengabarkan Berita Duka Pada Anak Kecil 14 January 2019
  • Psikologi Parenting, Gaya Orangtua Mendidik Anak 30 October 2018

Tags

Anak artikel psikologi Arti Kepribadian Child Abuse Cinta definisi Definisi Anak Definisi Kecerdasan dorongan emosi Emotional Intelligence freud Gairah hubungan Kecerdasan Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosional Kekerasan Kekerasan Anak motivasi Narsis Narsisme Narsistik Pengertian Pengertian Anak Pengertian Cinta pengertian emosi Perasaan perilaku Perkembangan Anak psikologi Psikologi Anak Relationship Remaja Seksual Sosial Suka teori-teori emosi Teori Cinta Teori Cinta Dalam Psikologi Teori Cinta Sternberg teori emosi Teori Psikologi Tentang Cinta Teori Tentang Cinta Tugas-tugas Perkembangan Anak

Copyright © 2021 · Gen Pahompu on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Kebijakan Privasi
  • About Us
  • Kontak Kami