• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar

DUNIA PSIKOLOGI

Artikel Dan Berita Seputar Psikologi

  • Psikologi Kepribadian
  • Psikologi Populer
  • Psikologi Umum
  • Other
    • Tips Psikologi
    • Tokoh Psikologi
    • Psikologi Anak
    • Tips Psikologi
    • Psikologi Remaja
    • Artikel Psikologi
Home / Psikologi Populer / Impotensi dalam Pandangan Psikologi
Impotensi dalam Pandangan Psikologi
Impotensi dalam Pandangan Psikologi

Impotensi dalam Pandangan Psikologi

21 June 2012 by admin Leave a Comment

Penulis ingat kuliah yang diberikan dosen ketika menjadi mahasiswa dulu yang mengatakan “Jika kalian sering melakukan seks sebelum nikah, kemungkinan impotensi lebih besar!”. Benarkah hal tersebut? sebelum menelisik validitas pernyataan dosen saya tsb, mari kita simak terlebih dahulu apa itu Impotensi.

Impotensi adalah ketidakmampuan pria melakukan ereksi pada alat vitalnya (penis). Ada tiga macam sifat impotensi yakni organis, fungsional dan psikogen. Impotensi organis jarang sekali ditemukan, yakni disebabkan oleh cacat organis atau anatomis pada alat kelamin, atau ada kerusakan pada susunan syaraf pusat. Sedangkan, Impotensi fungsional disebabkan oleh gangguan syaraf yang timbul karena pemakaian obat-obatan tertentu, obat bius berlebihan, kecanduan alkohol, kekurangan hormon, kelelahan yang berlebihan, penyakit tertentu (diabetes, dll), bahkan merokok.

Baca Juga :

  • Rasa Takut, Apakah anda Phobia?
  • Kecemasan; Pengertian dan Faktor Penyebabnya

Dunia psikologi tidak akan membahas spesifik mengenai impotensi organis dan fungsional dikarenakan memang bukan kapasitas kami untuk membahasnya. Kami akan membahas impotensi psikogen.

Impotensi Psikogen

Impotensi psikogen merupakan jenis impotensi yang paling banyak terjadi, yaitu disebabkan oleh gangguan-gangguan psikologis, gangguan emosional (rasa takut dan kecemasan yang hebat, kecewa, rasa jengkel, motif balas dendam, kurangnya kepercayaan diri dan lainnya). Ada kalanya bisa terjadi ereksi, namun kembali lemas kembali ketika mendekati vagina; seperti takut pada vagina. Hal ini disebabkan oleh adanya perasaan cemas dan ketakutan, sebagai produk dari pengalaman masa kecil atau masa muda. Impotensi tsb juga bisa disebabkan orang yang bersangkutan berpegang terlalu ketat pada tabu-tabu dan larangan seks yang keras. Sehingga dirinya selalu dhantui oleh “indoktrinasi seksual” tentang dosa-dosa seks.

Baca :   Pengaruh Motivasi terhadap Timbulnya Perilaku

Impotensi juga bisa disebabkan oleh karena penghinaan-penghinaan (bullying) yang dilontarkan oleh isteri atau partner seksnya, ketika sang suami tidak mampu memuaskan pihak istri. Penghinaan bisa juga dilontarkan oleh teman-teman kita, yang sering mengejek dengan sebutan “banci”, “lemah syahwat”, “betina”, dan ejekan lain yang menyebabkan timbulnya devaluasi-diri. Tidak jarang, hal ini berujung pada perselingkuhan pihak istri dan bahkan perceraian.

Impotensi juga bisa terjadi karena ketidakpercayaan diri. Adanya anggapan/perasaan/kepercayaan pada diri pria tsb bahwa dia sungguh-sungguh lemah dan impoten. Ada proses “nominasi diri” (zelfbenaming) sehingga perasaan tadi memberikan pengaruh sugestif pada diri. Faktor kepercayaan diri berkaitan erat dengan penghinaan-penghinaan yang ditujukan pada diri pria tsb, karena bisa merusak kepercayaan diri seseorang. Bila seorang pria meragukan potensi seksualnya, lambat laun dia betul-betul akan menjadi impoten.

Ketiga hal tersebut diatas rasa takut/cemas yang berlebihan, penghinaan-penghinaan dan ketidakpercayaan diri itu saling berkaitan erat.

Terapi Penyembuhan Impotensi

Impotensi yang bersifat fisik telah banyak ditemukan teknik penyembuhannya, misalnya dengan obat, suntikan hormon, bedah kecil dan lain sebagainya. Namun jika faktor impotensi adalah psikogen, maka klien harus mendapatkan psikoterapi yang cukup lama dan intensif, untuk menghilangkan sumber-sumber penyebabnya dan menumbuhkan kembali kepercayaan diri. Jadi impotensi (psikogen) dapat disembuhkan dengan jalan re-edukasi mental dan re-learning posisi coitus (misalnya, woman on top; wanita berada di atas pria).

Baca :   9 Manfaat Sebuah Senyuman

Penutup. Lantas benar tidak pernyataan dosen saya seperti yang terlontar di awal tulisan ini, bahwa seks pranikah dapat menyebabkan impotensi? Bagi kalian yang masih mahasiswa atau bahkan masih duduk di bangku sekolah, dimana kalian melakukan seks dengan pacar kamu? Hotel? Kamar Kos? atau bahkan di sembarang tempat? Penulis yakin sedikit dari kamu menyewa kamar hotel karena isi kantong pas-pasan. Nah jika kamu melakukannya di kamar kos, apa yang kamu rasakan? Takut, cemas, was-was, rasa tidak nyaman, takut ketahuan teman bahkan bapak kos? Nah, sesuai penjelasan diatas, kecemasan inilah yang kelak menimbulkan impotensi pada diri kamu. Jadi kalau kamu tidak ingin impoten, maka Don’t make sex before marriage !!

Related posts:

  • Teori Cinta: 4 Teori Yang Menjelaskan Tentang Cinta
  • 4 Anugerah Manusia dalam Teori Behavioristik
  • Kecerdasan Emosi dalam Pekerjaan
  • Pengaruh Warna Dalam Perkembangan Otak Anak
  • Social Intelligence Dalam Hubungan Yang Tulus
  • Psikologi Kepribadian
  • Rasa Takut, Apakah anda Phobia?

Psikologi Populer Tips PsikologiTagged With: impotensi, impotensi psikogen, jenis impotensi, mengatasi impotensi, penyebab impotensi

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Popular Posts

  • Persepsi ; Pengertian, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ; Pengertian, Definisi dan Faktor yang Mempengaruhi 16 February 2012
  • Pengertian Emosi Pengertian Emosi 12 September 2011
  • Teori Cinta: 4 Teori Yang Menjelaskan Tentang Cinta Teori Cinta: 4 Teori Yang Menjelaskan Tentang Cinta 31 August 2012
  • Kecerdasan Emosional – Pengertian, Definisi dan Unsur-unsurnya Kecerdasan Emosional – Pengertian, Definisi dan Unsur-unsurnya 27 September 2011
  • Perkembangan Anak - Tugas-tugas Perkembangan Anak Perkembangan Anak – Tugas-tugas Perkembangan Anak 1 February 2012
  • Autisme, Pengertian dan Definisinya Autisme, Pengertian dan Definisinya 13 September 2011
  • Kekerasan terhadap Anak - Pengertian dan Definisinya Kekerasan terhadap Anak – Pengertian dan Definisinya 9 February 2012

Recent Posts

  • Mengubah Orang Lain, Bisakah? 27 April 2019
  • Social Intelligence Dalam Hubungan Yang Tulus 26 April 2019
  • Komunikasi Cerdas Dengan L.O.V.E 25 April 2019
  • Hukuman Fisik untuk Anak? 25 April 2019
  • Mengenal Beberapa Tokoh Psikologi Yang Sangat Berpengaruh Lengkap Dengan Gambar 4 April 2019
  • 8 Pertanyaan Wawancara untuk Menilai Kecerdasan Emosional 3 April 2019
  • Pentingnya Kecerdasan Emosional 1 April 2019
  • Pengaruh Warna Dalam Perkembangan Otak Anak 14 January 2019
  • Inilah Cara Yang Tepat Mengabarkan Berita Duka Pada Anak Kecil 14 January 2019
  • Psikologi Parenting, Gaya Orangtua Mendidik Anak 30 October 2018

Tags

Anak artikel psikologi Arti Kepribadian Child Abuse Cinta definisi Definisi Anak Definisi Kecerdasan dorongan emosi Emotional Intelligence freud Gairah hubungan Kecerdasan Kecerdasan Emosi Kecerdasan Emosional Kekerasan Kekerasan Anak motivasi Narsis Narsisme Narsistik Pengertian Pengertian Anak Pengertian Cinta pengertian emosi Perasaan perilaku Perkembangan Anak psikologi Psikologi Anak Relationship Remaja Seksual Sosial Suka teori-teori emosi Teori Cinta Teori Cinta Dalam Psikologi Teori Cinta Sternberg teori emosi Teori Psikologi Tentang Cinta Teori Tentang Cinta Tugas-tugas Perkembangan Anak

Copyright © 2019 · Gen Pahompu on Genesis Framework · WordPress · Log in

  • Kebijakan Privasi
  • About Us
  • Kontak Kami

    bronjongsurabaya.com jual bronjong surabaya

    Harga Jual Kawat Bronjong Tebing Tinggi, Agen

    www.uptopromo.co.id

    Grab your share of the market before your competitors do! Use SEMrush. Find & fix website issues.

    sewa bus murah di jakarta

    Kebutuhan transportasi bus pariwisata kini semakin mudah dan murah.