10 Kompetensi Kepribadian dan Contohnya Yang Akan Membuat Sukses

10 Kompetensi Kepribadian dan Contohnya Yang Akan Membuat Sukses

Penjelasan Secara Psikologi Kompetensi Kepribadian dan Contohnya Yang Merubah Jalan Karir & Relasi

Kompetensi kepribadian dan contohnya, ya kali ini ada yang menarik yang akan dibahas di blog dunia psikologi, sesuatu yang lagi hangat-hangatnya dibahas oleh banyak kalangan milenial dan gen Z. Kepribadian! Yup, hal satu ini akan dirasakan sangat penting saat mereka beranjak dewasa. Mengapa begitu? Hal ini sangat berpengaruh dalam menunjang penilaian aktivitas sosial. Segelintir remaja ada yang bertanya juga seperti ini “Apa pentingnya aktivitas sosial? Saya introvert dan saya kerja atau usaha online!“. Perlu diingat, pada dasarnya online dan offline itu sama, dikala awal memulai sesuatu aktivitas hal baru, semua akan merasa tidak butuh berkomunikasi dengan orang lain karena adanya teknologi. Lantas apa? manusia tetaplah manusia yang memiliki rasa takut, rasa iri & rasa ingin, begitupun juga hidup, hukumnya akan selalu tetap ada.

Berikut beberapa contoh awal mula pikiran secara psikologi yang akan membentuk kompentensi pribadi secara disengaja maupun tidak:

  • “bisakah pendapatan naik?”,
  • “bisa pendapatan ini tetap atau tidak turun?”,
  • “selesai kontrak kerja, saya akan bekerja dimana?”,
  • “kapan saya akan tetap dipekerjaan ini?”,
  • “apakah tidak ada regulasi yang memihak supaya saya tidak diPHK?”,
  • “apakah peraturan di-ecommerce ini tidak bisa toleransi?”,
  • “saya kirim pesan ke supplier online / top seller, tidak cepat dibalas! jutek! dsb..”
  • “mereka sombong! mereka gak melihat sisi pekerja! mereka gak melihat sisi seller!”
  • “Hanya yang ber-uang yang berkuasa! Hanya produsen / supplier / brand yang dianak-kandungkan!”
  • “apa karena saya seller kecil?”
  • “ah, tuh sih investor saudaranya kali!”
  • apakah harus ada orang dalam?“,
  • “apa harus kenal supplier? orang dalam? kenal perusahaan? kenal produsen?”,

Itulah beberapa rangkuman survey dunia psikologi dari beberapa relasi offline dan perbincangan diberbagai komunitas sosial media profesional & non profesional. Perbedaan antara yang mengawali sesuatu dan yang telah lama menempuhnya sesuai profesi yang mereka tekuni masing-masing bidang offline maupun online.

Mereka yang telah lama “berpengalaman” memiliki cara bermacam-macam komunikasi diaktivitas pekerjaannya/usahanya. Komunikasi ini meliputi:

  • Sikap / tata bahasa melalui SMS / WhatsApp / platform chat lainnya
  • Sikap / tata bahasa melalui Kamera / Video Call / Tatap Muka / Sambungan Telepon
  • Sikap / tata bahasa melalui pertemuan secara langsung

Komunikasi dan sikap mereka tidak selalu menentukan hasil yang memuaskan, hanya tekun dan stabil dalam emosi. Hasil dari cara mereka berbeda, begitupun sikap dan tata bahasa berbeda serta tingkat kedekatan mereka juga berbeda.

Diantara mereka, contoh atasan perusahaan & seller, pekerja & HRD ada yang dekat layaknya saudara dalam komunikasinya! Apakah ini yang disebut orang dalam? Apakah mereka sebelumnya memang saudara? Ini sama halnya “Anda, nyaman berkomunikasi dengan pasangan Anda”, apakah sebelumnya saudara? atau kenal orang dalam?

Tidak ada yang bisa menjelaskan 100%, meskipun Anda sendiri “bagaimana perjalanan Anda hingga nyaman berkomunikasi dengan pasangan Anda?”. Apakah pasangan Anda, hanya berkomunikasi dengan Anda selama hidupnya? Apakah Anda terus memakai berbagai macam cara & komunikasi sampai berusaha mendapatkannya? Apakah pasangan membenci sesuatu yang ada dalam diri Anda? Apakah Anda juga membenci sesuatu dari pasangan Anda? Apa yang kalian usahakan jika bertengkar? Menyerah? Cerai? Putus?

Dunia psikologi tidak akan mempertanyakan lebih banyak lagi. Itu cukup menjelaskan bagaimana proses kompetensi kepribadian seseorang akan terbentuk sesuai apa yang di-inginkannya, entah itu uang, jabatan, pasangan & karir. Kita lanjut ke:

Apa itu kompetensi pribadi dan contohnya?

Kompetensi kepribadian juga dikenal dengan istilah soft skills (keterampilan lunak), merujuk pada sekumpulan karakteristik pribadi dan perilaku yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, bekerja di dalam tim, mengelola emosi, dan menyelesaikan tugas-tugas secara efektif. Kompetensi kepribadian seringkali dianggap sama pentingnya dengan keterampilan teknis dalam lingkungan profesional dan pribadi. Beberapa contoh kompetensi kepribadian yang penting meliputi:

Berikut adalah beberapa kompetensi kepribadian dan contohnya:

  • Komunikasi:
    • Mampu menyampaikan ide-ide secara jelas dalam presentasi atau diskusi kelompok.
    • Berkomunikasi secara efektif melalui email atau laporan tertulis.
    • Mendengarkan dengan aktif saat berbicara dengan rekan kerja atau atasan.
  • Kerjasama:
    • Berkontribusi secara positif dalam tim proyek dengan menghargai pandangan dan pendapat anggota tim lainnya.
    • Membantu rekan kerja yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas mereka.
    • Mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif dengan anggota tim.
  • Kreativitas:
    • Mengusulkan ide-ide baru untuk meningkatkan efisiensi dalam proses kerja.
    • Menemukan solusi inovatif untuk mengatasi masalah yang kompleks.
    • Menciptakan kampanye pemasaran yang kreatif untuk memperkenalkan produk baru.
  • Kedisiplinan:
    • Mematuhi tenggat waktu dalam menyelesaikan proyek atau tugas-tugas rutin.
    • Mengatur jadwal kerja dengan baik untuk mencapai produktivitas maksimal.
    • Menjaga konsistensi dalam mematuhi aturan dan prosedur perusahaan.
  • Kemampuan mengatasi stres:
    • Tetap tenang dan fokus saat menghadapi tenggat waktu yang ketat.
    • Mengelola tekanan dengan baik saat menghadapi situasi krisis.
    • Menemukan cara-cara sehat untuk mengurangi stres, seperti olahraga atau meditasi.
  • Inisiatif:
    • Mengusulkan proyek baru yang dapat meningkatkan efisiensi atau keuntungan perusahaan.
    • Mengambil tanggung jawab tambahan tanpa diminta oleh atasan.
    • Berusaha untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru.
  • Empati:
    • Mampu memahami perasaan dan perspektif rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan pribadi.
    • Memberikan dukungan emosional kepada rekan kerja yang mengalami kesulitan.
    • Berusaha untuk melihat situasi dari sudut pandang orang lain sebelum membuat keputusan.
  • Integritas:
    • Selalu berperilaku etis dan mengikuti kode etik perusahaan.
    • Bertanggung jawab atas kesalahan dan mencari cara untuk memperbaikinya.
    • Menjaga kerahasiaan informasi yang sensitif dan rahasia perusahaan.
  • Ketekunan:
    • Terus berusaha meskipun menghadapi rintangan atau kegagalan.
    • Menghadapi tantangan dalam menyelesaikan proyek dengan tekun dan pantang menyerah.
    • Mengatasi kesulitan dengan kegigihan dan kesabaran.
  • Adaptabilitas:
    • Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan kerja atau tugas-tugas yang diberikan.
    • Terbuka untuk belajar hal-hal baru dan beradaptasi dengan teknologi atau metodologi terbaru.
    • Menghadapi perubahan dengan sikap positif dan fleksibel.

Baca: Pentingnya Kecerdasan Emosional

Kompetensi kepribadian dan contohnya ini menjadi penting karena mereka berkontribusi pada kesuksesan pribadi dan profesional seseorang. Kemampuan dan berusaha untuk bekerja dengan baik dalam lingkungan kerja, berkomunikasi secara efektif, dan menunjukkan kualitas kepemimpinan yang baik adalah beberapa aspek kunci yang dicari oleh pengusaha dan perusahaan ketika merekrut karyawan baru atau mempromosikan pegawai. Begitu juga pasangan, bukan?

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *